Friday, March 25, 2016

NoSQL DATABASE


NoSQL adalah suatu evolusi baru yang ada didalam dunia database. Dalam namanya sendiri NoSQL bukan berarti No dengan tetapi lebih ke Non Stop SQL. Yaitu jika SQL diibaratkan dengan relational database maka NoSQL adalah non-relational Database. Sebenarnya NoSQL ini dikembangkan pertama kali pada tahun 1998 oleh Carlo Strozzi. Lalu, pada tahun 2009, Eric Evans memperkenalkan kembali teknologi NoSQL.
Apakah yang dimaksud dengan Non Stop SQL itu sendiri? Ini adalah suatu perkembangan dari database rational yang telah sejak ada dan digunakan mulai tahun 1970-an sampai sekarang. Mengapa perkembangan dari database rational ini dibutuhkan dan pada akhirnya membuat suatu database system baru bernama NoSQL.
Google, Amazon, Facebook, and LinkedIn adalah perusahaan – perusahaan besar pertama yang mengetahui batasan – batasan yang ada pada relational database untuk dapat menyupport kebutuhan dari aplikasi – aplikasi baru yang terus dikembangkan. Akhirnya pun mereka membuat sebuah data management yang baru. Muncullah Open Source NoSQL, proyek database yang dibentuk untuk meningkatkan kinerja perusahaan – perusahaan yang menjadi pelopor dan perusahan – perusahaan komersial yang menjalin kerja sama dengan proyek ini setelahnya.
Apa yang membuat NoSQL berbeda dengan SQL yang berbasis RDBMS atau relational database tadi? NoSQL tidak menggunakan sintaks SQL untuk memyimpan data. Penyimpanan data dalam NoSQL tidak memerlukan skema tabel yang tetap seperti pada relational database. NoSQL memiliki empat metode, yaitu:
·  Table-oriented, contoh: Google dengan Big Table dan juga Facebook dengan Cassandra,
·        Graph-oriented,
·        Document-oriented database, contoh: MongoDB dan juga CouchDB,
·        Key-value store, contoh: Memcache dan Redis .
Metode NoSQL yang pertama adalah table-oriented. Metode ini biasanya hanya dikembangkan oleh yang membuatnya sendiri seperti Google dan Facebook dengan Big Table dan Cassandranya. Performa dan hasil dari metode ini tidak perlu kita ragukan lagi karena kita telah tiap hari menggunakan kedua website ini dan meskipun dengan berjuta – juta data yang ada di database mereka tapi kita tetap bisa memaksimalkan website mereka.
Metode NoSQL yang kedua adalah Document-oriented database. Jenis NoSQL ini merupakan database yang berbasiskan dokumen. Tidak ada tabel, field dan record, yang ada hanyalah koleksi dan dokumen. Koleksi dapat disamakan dengan tabel dan dokumen disamakan dengan field. Berbeda dengan database relasional, pada document oriented database, dokumen dapat memiliki field yang berbeda dengan dokumen lain walaupun berada dalam satu koleksi. Hal ini tidak dapat dilakukan dengan database relasional dimana sebuah record tidak mungkin memiliki field yang berbeda dengan record yang berada dalam satu tabel. Document Oriented digunakan oleh Mongodb, Couchdb, Ravendb, dan lain-lain.
Metode NoSQL selanjutnya adalah graph-oriented, yaitu jenis database NoSQL yang menggunakan struktur graph dengan node, edge dan properties untuk menyimpan datanya. Metode ini digunakan oleh Infinite Graph, InfoGrid, Neo4J dan lain-lain.
Yang terakhir adalah key-value store. Hampir sama seperti document-oriented database, yang berbeda adalah media penyimpanannya. Dalam key-value store, data tidak langsung disimpan dalam disk seperti database pada umumnya. Data disimpan dalam memori komputer dan sesekali data dalam memori ditulis ke disk.


Mengapa banyak yang beralih ke NoSQL terlebih koorporasi atau perusahaan – perusahaan besar yang menggunakan data yang banyak. Pada hari ini terdapat 3 hal besar yang mempengaruhi perkembangan ini yaitu Jumlah User yang Banyak, Jumlah Data yang besar dan yang terakhir teknologi terbaru yaitu cloud computing. Dan dengan 3 hal besar diatas juga menjadikan database system harus mampu bergerak secara :
·        Data harus bisa bergerak secara flexible,
·        Harus mampu bergerak secara cepat dengan data dan user yang besar;
·   Dan yang terakhir peningkatan performa untuk dapat memuaskan user yang menginginkan pengolahan data yang cepat.
Dan ketiga hal tersebutlah yang diharapkan mampu didatangkan oleh NoSQL dengan metode – metodenya. Karena NoSQL memiliki model data yang lebih flexible daripada Relational database. Jika pada relational database memasukkan data pada table – table yang terrelasi dan ditiap table – table tersebut terdapat baris dan kolom untuk menyimpan infomasi – informasi yang ada. Referensi tiap table yang terelasi berasal dari foreign key dimasing – masing table. Sebenarnya cara penyimpanan ini meminialisir penggunaan data karena penyimpanan tiap data hanya pada satu tempat. Tetapi penyimpanan yang kecil ini lama kelamaan akan menjadi besar jika tingkat kekompleksan database tersebut bertambah. Karena jika akan melakukan pencarian data maka data tersebut akan dilook-up atau dicari dibanyak table bahkan bisa mencapai ratusan table yang tersebar dan menggabungkannya sebelum disajikan di website atau aplikasi.
Salah satu perbedaan besar pada NoSQL adalah pada relational mode memiliki schema yang kaku sedangkan NoSQL adalah schemaless. Relational database mengharuskan sebuah define yang pasti dari sebuah skema untuk melakukan penyimpanan didatabase. Perubahan skema data akan merubah hampir keselurahan database tersebut. Sebagai sebuah perbandingan, document-oriented database adalah schemaless, yang memperbolehkan anda untuk menambahkan data yang ada di field – field dari JSON tersebut tambah harus mendifiniskan perubahan tersebut. Dan juga format data yang dimasukkan pun dapat diubah tiap waktu tanpa menggangu aplikasi tersebut. Cara tersebutpun membuat developer dapat melangkah lebih cepat memasukan data baru ke aplikasi mereka. Perbedaan besar antara relational dan NoSQL database telah mengambil perhatian dari banyak developer aplikasi. Karena mereka telah mengukur seberapa besar tingkat produktivitas mereka dapat ditingkatkan dengan NoSQL database.
Karena itu semualah NoSQL muncul sebagai sebuah evolusi baru dari database system yang dibutuhkan oleh sebuah aplikasi untuk dapat berubah secara drastic karena perkembangan jaman yang ada yang terus menuntun untuk aplikasi dapat bertahan dibalik dari perkembangan pengguna/user yang terus meningkat (dan juga expectations dari user agat aplikasi tersebut berjalan), berkembang dijumlah dan banyaknya jenis data yang developer harus kendalikan, dan pertumbuhannya cloud computing yang juga membutuhkan sebuah distributive three-tier internet architecture. NoSQL technology berkembang secara cepat di perusahaan – perusahaan yang bergerak di internet karena menawarkan managemen data yang memenuhi kriteria dari perkembangan jaman ini.


Sumber :

No comments:

Post a Comment