Thursday, January 30, 2014

KEAMANAN JARINGAN DAN INTERNET











Keamanan jaringan (Bahasa Inggris: Network Security) dalam jaringan komputer sangat penting dilakukan untuk memonitor akses jaringan dan mencegah penyalahgunaan sumber daya jaringan yang tidak sah. Tugas keamanan jaringan dikontrol oleh administrator jaringan.

Keamanan didefinisikan ke dalam lima poin utama, antara lain:
1. Confidentiality, mensyaratkan bahwa informasi atau data hanya dapat diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
2. Integrity, mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang.
3. Availability, mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak-pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
4. Authentication, mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasikan dengan benar dan terdapat jaminan bahwa identitas yang berikan tidak palsu (asli).
5. Nonrepudiayion, mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.

Serangan yang dilakukan dari pihak-pihak jahat dapat digolongkan ke dalam empat kategori utama, yaitu:
1. Interruption, dimana aset dari suatu sistem diserang, sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak
dapat dipakai oleh pihak yang memiliki wewenang. Contohnya adalah perusakan terhadap perangkat keras dari suatu jaringan.
2. Interception, dimana pihak yang tidak memiliki wewenang mendapatkan akses bebas pada suatu perangkat. Pihak lain yang dimaksud dapat berupa orang, program, atau sistem lain yang tidak memiliki hubungan dengan jaringan. Contohnya adalah penyadapan terhadap data atau informasi dari sebuah jaringan.
3. Modification, dimana suatu pihak yang tidak memiliki wewenang dapat merubah suatu perangkat atau asset. Contohnya adalah merubah nilai dari file pada data, memodifikasi program sehingga program tidak lagi seperti sebelumnya, dan memodifikasi pesan yang sedang dieksekusi dalam jaringan.
4. Fabrication, dimana pihak yang tak berwenang menyisipkan objek palsu yang bukan terdapat dalam sistem ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan palsu berupa iklan kepada orang lain dalam sebuah homepage. 
Ada beberapa prinsip yang perlu dihindari dalam menangani masalah keamanan :  
Ø  diam dan semua akan baik-baik saja
Ø  sembunyi dan mereka tidak akan dapat menemukan anda
Ø  teknologi yang digunakan kompleks/rumit, artinya aman.

Macam-macam Aplikasi Keamanan Jaringan dan Internet
1. Application Layer Security
Pada level ini tiap aplikasi bertanggung jawab dalam menyediakan keamanan. Implementasi pada level ini hanya menyangkut client dan server. Security pada level ini lebih sederhana hanya komunikasi via Internet hanya menyangkut dua pihak yaitu pengirim dan penerima (misalnya pada aplikasi email. Si pengirim dan penerima dapat setuju untuk menggunakan protokol yang sama dan menggunakan berbagai tipe security service yang tersedia.
2. Transport Layer Security
Pada level ini security yang terapkan lebih rumit. Salah satu metode security pada layer ini adalah Transport Layer Security (TLS). TSL merupakan salah satu protokol yang dikembangkan oleh Netscape untuk security di Internet
Untuk transaksi di Internet, security meliputi:
- Pelanggan perlu yakin bahwa server yang dituju adalah milik vendor sebenarnya, bukan penipu
- Pelanggan perlu yakin bahwa isi dari pesan yang dikirimkannya tidak dimodifikasi selama transaksi. Integritas pesan harus dipertahankan
- Pelanggan perlu yakin bahwa tidak ada orang yang tidak berkepentingan yang dapat menerima informasi sensitif yang dikirimkannya, misalnya nomor kartu kredit
Selain tiga hal di atas, TLS juga dapat menyediakan fitur untuk vendor (penerima) mengotentifikasi pelanggan.
3. Security at the IP Layer
Pada IP layer, implementasi fitur keamanan (security) sangat kompleks karena banyak piranti yang terlibat. Security pada level ini menggunakan IP Security (IPSec). IPSec adalah sekumpulan protokol yang didesain oleh IETF (Internet Engineering Task Force) untuk menyediakan keamanan pada paket-paket data yang dikirim via Internet. IPSec tidak mendefinisikan metode enkripsi atau otentifikasi tertentu, melainkan menyedikan framework dan mekanisme security. Sedangkan user yang memilih metode enkripsi/otentifikasinya.
4. Firewall
Suatu organisasi dapat melindungi darinya dari dunia luar dengan firewall. Firewall adalah suatu router yang dipasang antara jaringan internal suatu organisasi, dan Internet. Firewall didesain untuk melewatkan paket-paket data tertentu dan memfilter (memblok) yang lainnya.
Ada 2 macam Firewall sebagai berikut:
a. Packet-filter Firewall
Yaitu melewatkan atau memblok paket data berdasarkan informasi pada heder di network-layer atau transport layer, IP address pengirim dan penerima, port address pengirim dan penerima, dan tipe protokol yang digunakan (misalnya TCP atau UDP). Suatu packet-filter firewall adalah sebuah router yang menggunakan suatu table untuk menentukan paket yang harus dibuang.
b. Proxy firewall
Packet-filter firewall membatasi paket data berdasarkan informasi pada header., tapi tidak bisa memilih berdasarkan apa sebenarnya isi pesan tertentu. Misalnya suatu organisasi menerapkan kebijaksanaan bahwa hanya mitra kerja yang bisa mengirimkan data, sedangkan data yang berasal dari luar mitra kerja akan ditolak. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh packet-filter firewall karena tidak mampu membedakan semua paket data yang datang pada TCP port 80 (port default yang digunakan untuk Internet)
Sousinya adalah dengan memasang suatu proxy pada komputer (dikenal juga sebagai gateway) yang beada antara komputer klien dan server perusahaan. Saat seseorang mengirimkan pesan, proxy tersebut akan mengirimkan pesan kepada server untuk menerima pesan tersebut. Server akan melewatkan paket pada level aplikasi dan mencari tahu apakah paket tersebut dapat diterima. Jika tidak maka pesan akan dibuang dan suatu error message akan dikirimkan.
5. Access Control
Access control adalah suatu usaha preventif untuk menyediakan keamanan pada suatu jaringan data. Suatu organisasi membutuhkan aturan access control untuk melindungi sumber dayanya dari user yang tidak berkepentingan. Ada tiga metode yang bisa digunakan untuk access control yaitu password, token dan biometrics.
6. Password
Teknik yang uum digunakan untuk otorisasi adalah penggunaan password. Setiap usermemerlukan password untuk mengakses sistem. Password yang efektif memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Memiliki panjang paling sedikit 6 karakter
b. Ditentukan oleh administrator karena user dapat memilih password yang mudah ditebak
c. Password sebaiknya diubah secara berkala
7. Token
Token adalah piranti kecil (misalnya kartu, kunci dll) yang berisi sirkuit elektronik untuksecurity control
8. Biometric
Yaitu beberapa karakteristik user yang digunakan untuk mendapatkan akses ke suatu sistem. Bisa berupa suara, sidik jari, pola retina atau struktur wajah.


Sumber :
Stiawan, Deris. 2005. Sistem Keamanan Internet. --------. Elex Media Komputindo.
Keamanan Internet. Dalam http://id.wikipedia.org/  diakses tanggal 30 Januari 2014.
Keamanan Internet Network Security. Dalam http://aliemscorporation.blogspot.com/ diakses tanggal 30 Januari 2014.

Sumber gambar :


No comments:

Post a Comment