Derasnya
arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada perkembangan
dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan teknologi. Didalam
era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut andil di dalam
persaingan bebas, baik dalam bidang pendidikan, politik, ekonomi, maupun
komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara tidak langsung
memperkaya khasanah bahasa Indonesia.
Apalagi
di zaman globalisasi ini banyak sekali masyarakat Indonesia khususnya para
generasi muda, sekarang sudah tidak mengunakan bahasa Indonesia yang asli,
tidak bisa di kontrol bahkan tidak ada kontrol sama sekali. Yang dimaksud disini
adalah seperti mencampur adukan bahasa Indonesia dangan bahasa Inggris agar
terlihat keren, mengunakan bahasa gaul yang kadang terdengar tidak sopan, dsb.
Padahal bahasa Indonesia itu adalah identitas diri kita sebagai bangsa
Indonesia.
Dengan
demikian, perlunya kita tahu tentang pengertian, aspek-aspek, serta fungsi
bahasa Indonesia yang sebenarnya, agar kita tidak hanya bisa menggunakan tapi
juga bisa mengetahui hakikat bahasa Indonesia.
A.
Pengertian
Bahasa
Tahukah
kamu apa arti dari kata bahasa???
Bahasa
adalah suatu sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi antara manusia
melalui alat ucap. Mungkin ada orang yang berkeberatan dengan mengatakan
bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka itu
menunjukkan bahwa dua orang atau pihak dapat mengadakan komunikasi dengan
mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama.
Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya, sejak
lama telah dipergunakan untuk mengadakan komunikasi antara anggota masyarakat.
Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa,
semua alat komunikasi sebagai disebut tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa
memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks dari pada yang dapat
diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Dewasa ini sangat sulit bagi kita
untuk membayangkan asal dan perkembangan kebudayaan umat manusia yang
begitu kompleks tanpa bahasa.
Walaupun
asap api, bunyi gendang dan sebagainya dalam keadaan yang sangat terbatas
dapat digunakan untuk berkomunikasi, tetapi semuanya bukanlah bahasa. Bahasa
haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya
sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau
perlambang.
Berikut
ini merupakan pengertian/pandangan dari beberapa ahli mengenai bahasa :
1. Menurut Bill Adams, Bahasa adalah sebuah
sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif.
2. Menurut Wittgenstein, Bahasa merupakan
bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki
bentuk dan struktur yang logis.
3. Menurut Plato, Bahasa pada dasarnya
adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau
sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam
arus udara lewat mulut.
4. Menurut Sudaryono, Bahasa adalah sarana
komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan
bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya
kesalahpahaman.
5. Menurut William A. Haviland, Bahasa
adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu
menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam
bahasa itu.
6. Menurut Fodor (1974), Bahasa adalah
system simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan system simbol adalah hubungan
simbol dengan makna yang bersifat konvensional. Sedangkan yang dimaksud dengan
system tanda adalah bahwa hubungan tanda dan makna bukan konvensional tetapi
ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki benda atau situasi yang
dimaksud.
7. Menurut Sunaryo (2000:6), Bahasa didalam
struktur budaya ternyata memiliki kedudukan, fungsi dan peran ganda yaitu
sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir
dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
8. Menurut Owen, Bahasa yaitu language can
be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed
combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang
diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep
melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol
yang diatur oleh ketentuan).
9. Menurut Mackey (1986:12), Bahasa adalah
suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau
sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian
banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam
sistem-sistem.
10. Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah
sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap)
yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat
berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
B.
Aspek
Bahasa
Bahasa
merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi
ujaran) yang bersifat arbiter, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah
yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu. Simbol adalah tanda yang
diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada sesuatu yang dapat diserap panca
indra.
Berarti
bahasa mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia, dan arti atau makan yaitu hubungan antara rangkaian bunyi vokal dengan
barang atau hal yang diwakilinya itu. Bunyi itu merupakan getaran yang
merangsang alat pendengar kita (= yang diserap panca indra kita), sedangkan
arti adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi
atau tanggapan dari orang lain.
Bahasa
dapat ditinjau dari tujuh aspek, yaitu:
- Bahasa merupakan sebuah sistem, artinya bahasa susunan kata-kata yang teratur dan jika kehilangan salah satu unsur akan merubah atau merancukan sebuah arti dalam kalimat.
- Bahasa merupakan sistem tanda, artinya sudah ada kesepakatan atau konvensi bahwa sebuah bahasa dapat mewakili suatu hal atau peristiwa yang dipahami bersama dalam satu.
- Bahasa merupakan sistem bunyi karena dasar dari bahasa adalah bunyi dan tulisan merupakan aspek atau alternatif kedua yang tidak kalah pentingnya.
- Bahasa merupakan konvensi atau kesepakatan dari pengguna suatu bahasa.
- Bahasa itu produktif, artinya bahasa intensitas penggunanya sangat tinggi dan vital.
- Bahasa itu unik setiap bahasa mempunyi sistem yang berbeda dan beragam penamaan dan penggunaannya.
- Bahasa merupakan identitas suatu kelompok sosial yang menggambarkan ciri budaya.
C.
Fungsi
Bahasa
Menurut
Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang
paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu
dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa
perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya,
sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa.
Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi
lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa.
Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis
atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa,
bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung
kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar
dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke
dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif.
Kita
selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat
saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu
dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat
memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa. Pada dasarnya,
bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan
seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk
berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial
dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan
kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
Kenyataan
bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi
di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu
menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
Berikut
ini merupakan beberapa fungsi dari bahasa :
1.
Untuk
menyatakan ekspresi diri
Sebagai
alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala
sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan
keberadaan kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain :
-
Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita
-
Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
Sebenarnya
semua fungsi bahasa sebagai yang dikemukakan di atas tidak terpisah satu sama
lain dalam kenyataan sehari-hari. Sehingga untuk menetapkan dimana yang satu
mulai dan di mana yang lain berakhir sangatlah sulit. Pada taraf
permulaan, bahasa pada anak-anak sebagai berkembang sebagai alat untuk
menyatakan dirinya sendiri. Dalam buaian seorang bayi sudah dapat menyatakan
dirinya sendiri, ia menangis bila lapar atau haus. Ketika mulai belajar
berbahasa, ia memerlukan kata-kata untuk menyatakan lapar, haus dan sebagainya.
Hal itu berlangsung terus hingga seorang menjadi dewasa. Keadaan hatinya,
suka-dukanya, semuanya coba diungkapkan dengan bahasa agar tekanan-tekanan
jiwanya dapat tersalur. Kata-kata seperti, aduh, hai, wahai, dan sebagainya.
Menceritakan pada kita kenyataan ini.
2.
Alat
komunikasi
Komunikasi
merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan
sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
Dengan komunikasi kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan,
dan kita ketahui kepada orang-orang lain. Dengan komunikasi pula kita
mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek-moyang kita,
serta apa yang dicapai oleh orang-orang yang sejaman dengan kita.
Sebagai
alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan
perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga.
Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan
mengarahkan masa depan kita. Ia juga memungkinkan manusia menganalisa masa
lampaunya untuk memetik hasil-hasil yang berguna bagi masa kini dan masa yang
akan datang.
Dalam
pengalaman sehari-hari, atau katakanlah sejak kecil hingga seorang meningkat
dewasa, bahasa perseorangan mengalami perkembangan, sejalan dengan bertambahnya
kenyataan-kenyataan atau pengalaman-pengalaman seseorang. Bila kita
membandingkan bahasa sebagai suatu sistem keseluruhan dengan wujud dan fungsi bahasa
yang bertahap-tahap dalam kehidupan individual, yaitu wujud dan fungsi yang
terbatas pada masa kanak-kanak, serta wujud dan fungsi bahasa yang jauh lebih
luas pada waktu seorang telah dewasa, maka dapatlah dibayangkan betapa wujud
dan fungsi bahasa itu sejak awal mula sejarah umat manusia hingga kini. Bahasa
itu mengalami perkembangan dari jaman ke jaman sesuai dengan perkembangan
intelektual manusia dan kekayaan cipta karya manusia sebagai hasil dari
kemajuan intelektual itu sendiri.
Bila
kita menyetujui pendapat yang mengatakan bahwa kebutuhan manusia primitif masih
sangat sederhana dan terbatas, serta kemampuan intelektual mereka masih sangat
rendah bila dibandingkan dengan keadaan dewasa ini, serta di pihak lain kita
mengakui bahwa bahasa adalah alat untuk mengungkapkan atau mengkonsumsikan
semua kebutuhan seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditegaskan
pula bahwa wujud dan fungsi bahasa pada manusia-manusia primitif masih
terbatas pula sesuai dengan keterbatasan kebutuhan dan kemampuan intelektualnya.
Tetapi seketika teknik manusia bertambah serta kebudayaan dan kebutuhan manusia
meningkat, maka bahasa itu turut pula berkembang untuk dapat menampung semua
apa yang telah dicapai oleh umat manusia sehingga komunikasi tidak mengalami
kemacetan.
3.
Alat
untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
Bahasa,
di samping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia
memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian
dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang
lain. Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien
melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan
tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya,
serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh
mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya.
Ia memungkinkan untuk memperoleh (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu
dengan masyarakatnya.
Melalui
bahasa seorang anggota masyarakat perlahan-lahan belajar mengenal segala adat
istiadat, tingkah laku, dan tata karma masyarakatnya. Ia mencoba menyesuaikan
dirinya (adaptasi) dengan semuanya melalui bahasa. Seorang pendatang bau dalam
sebuah masyarakat pun harus melakukan hal yang sama. Bila ingin hidup dengan
tentram dan harmonis dengan masyarakat itu ia harus menyesuaikan dirinya
dengan masyarakat itu; untuk itu ia memerlukan bahasa, yaitu bahasa masyarakat
tersebut. Bila ia dapat menyesuaikan dirinya maka ia pun dengan mudah
membaurkan dirinya (integrasi) dengan segala macam tata karma masyarakat
tersebut.
Bahasa-bahasa
menunjukkan perbedaan antara satu dengan yang lainnya, tetapi masing-masing
tetap mengikat kelompoknya penuturnya dalam satu kesatuan. Ia memungkinkan tiap
individu untuk menyesuaikan dirinya dengan adat istiadat dan kebiasaan
masyarakat bahasa itu. Dua orang yang mempergunakan bahasa yang sama, akan
mempergunakan pula kata-kata yang sama untuk melukiskan suatu situasi yang
identik. Kata sebagai sebuah simbol bukan saja melambangkan pikiran atau
gagasan tertentu, tetapi ia juga melambangkan perasaan, kemauan dan tingkah
laku seseorang.
4.
Alat
untuk mengadakan kontrol sosial
Yang
dimaksud dengan kontrol sosial adalah usaha untuk mempengaruhi tingkah laku dan
tindak tanduk orang-orang lain. Tingkah laku itu dapat bersifat terbuka (overt;
yaitu tingkah laku yang dapat diamati atau diobservasi), maupun yang bersifat
tertutup (covert; yaitu tingkah laku yang tak dapat diobservasi)
Semua
kegiatan sosial akan berjalan dengan baik karena dapat diatur dengan
mempergunakan bahasa. Semua tutur pertama-tama dimaksudkan untuk mendapatkan
tanggapan, baik tanggapan yang berupa tutur, maupun tanggapan yang berbentuk
perbuatan atau tindakan. Seorang pemimpin akan kehilangan wibawa, bila bahasa
yang dipergunakan untuk menyampaikan intruksi atau penerangan kepada
bawahannya, adalah bahasa yang kacau dan tak teratur. Kekacauan dalam bahasanya
akan menggagalkan pula usahanya untuk mempengaruhi tingkah laku dan
tindak-tanduk bawahannya.
Dalam
mengadakan kontrol sosial, bahasa itu mempunyai relasi dengan proses-proses
sosialisasi suatu masyarakat. Proses-proses sosialisasi itu dapat diwujudkan
dengan cara-cara berikut. Pertama, memperoleh keahlian bicara, dan dalam
masyarakat yang lebih maju, memperoleh keahlian membaca dan menulis. Keahlian
berbicara dan keahlian menulis pada masyarakat yang sudah maju, merupakan
persyaratan bagi tiap individu untuk mengadakan partisipasi penuh dalam
masyarakat tersebut. Kedua, bahasa merupakan saluran yang utama di mana
kepercayaan dan sikap masyarakat diberikan kepada anak-anak yang tengah tumbuh.
Mereka inilah yang menjadi penerus kebudayaan kepada generasi berikutnya.
Ketiga, bahasa melukiskan dan menjelaskan peran yang dilakukan oleh si anak
untuk mengidentifikasikan dirinya supaya dapat mengambil
tindakan-tindakan yang diperlukan. Dan keempat, bahasa menanamkan rasa
keterlibatan (atau sense of belonging atau esprit de corps) pada si anak
tentang masyarakat bahasanya.
D.
Kesimpulan
Melihat
fungsi-fungsi bahasa sebagai dikemukakan di atas, terutama fungsi sebagai alat
komunikasi dan kontrol sosial, maka maksud utama dari buku ini ialah berusaha
untuk memberikan dasar-dasar guna memperoleh kemahiran berbahasa, baik dalam penggunaan
bahasa secara lisan secara tertulis, agar mereka yang mendengar atau diajak
bicara, dengan mudah dapat memahami apa yang dimaksudkan.
Kemahiran
berbahasa bertujuan melancarkan komunikasi yang jelas dan teratur dengan semua
anggota masyarakat. Ia memungkinkan terpeliharanya tata sosial, adat
istiadat, kebiasaan dan sebagainya, melalui pengkhususan dari fungsi
komunikatif tadi. Jadi yang paling utama dari kemahiran berbahasa adalah
pemakaian bahasa secara baik untuk kepentingan tiap individu dalam masyarakat,
untuk kebaikan umat manusia sendiri.
Tetapi
sejarah juga mencatat kenyataan-kenyataan yang sama sekali tidak diharapkan
umat manusia. Sejarah memperlihatkan pula bahwa kemahiran bahasa yang dimiliki
seseorang dapat disalah-gunakan untuk menghancurkan umat manusia dan
kebudayaannya. Ini bukan menjadi tujuan kita. Sebab itu pemakai bahasa tidak
saja harus memiliki kemahiran sebagai yang dimaksud, tetapi juga harus memiliki
moral yang tinggi, sehingga dapat menjadi batu timbangan dalam mengadakan kontrol
sosial terhadap anggota-anggota masyarakat, terutama bila pembicara menduduki
suatu tempat yang penting dalam masyarakat atau memegang tampuk pimpinan suatu
masyarakat.
Sumber :
http://aldyforester.wordpress.com/2013/03/24/pengertian-dan-fungsi-bahasa/
http://cassieneni.blogspot.com/2013/03/definisi-bahasa-menurut-para-ahli_6972.html
http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/aspek-bahasa.html
http://www.masbied.com/2010/06/05/aspek-aspek-bahasa-dan-fungsi-bahasa-dalam-kehidupan/
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/industrial-technology/program-of-industrial-engineering-s1/bahasa-indonesia/fungsi-bahasa
Sumber :
http://aldyforester.wordpress.com/2013/03/24/pengertian-dan-fungsi-bahasa/
http://cassieneni.blogspot.com/2013/03/definisi-bahasa-menurut-para-ahli_6972.html
http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/aspek-bahasa.html
http://www.masbied.com/2010/06/05/aspek-aspek-bahasa-dan-fungsi-bahasa-dalam-kehidupan/
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/industrial-technology/program-of-industrial-engineering-s1/bahasa-indonesia/fungsi-bahasa
Pakiban cara kapeugah bahsa indônesia na jati droë,indônesia h'anna bahsa,nyan beuka teupeuë lé droëkeuh indônesia sebeutôy jih memang h'anna bahsa.bahsa ma pertiwi nyang droëkeuh tutô nakueh hasé cuë beudari bahsa Melayu jawi
ReplyDelete